Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kekeluargaan vs Profesionalitas dalam Organisasi

Setiap organisasi pastilah memiliki tujuannya masing-masing tergantung dari bentuk organisasinya,
 apakah organisasi tersebut bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ataupun organisasi kemahasiswaan. Namun ada hal yang unik dalam tubuh organisasi yaitu anggotanya pasti terdiri dari berbagai macam manusia yang memiliki pemikiran berbeda-beda ditambah lagi mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. 

professional
pofessional
Lantas mengapa organisasi yang idealnya memiliki satu tujuan yang hendak dicapai tetapi beranggotakan berbagai macam orang yang berbeda? Mungkin apabila kita hanya berpikir sederhana pertanyaan di atas tidak akan terjawab karena dengan beragamnya orang maka jalan pikiran pun berbeda sehingga dengan kata lain tujuan organisasi tidak mungkin tercapai karena perbedaan. Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak bisa menjawabnya secara sederhana namun ada faktor-faktor yang membuat hal ini mungkin terjadi, diantaranya adalah “kekeluargaan” dan “profesionalitas”.

Kekeluargaan menurut KBBI adalah sifat yang dimiliki keluarga(keluarga menurut KBBI adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat) atau bila boleh saya menyimpulkan kekeluargaan dalam organisasi berarti perasaan saling memiliki antara anggotanya sehingga akan muncul kepedulian dari tiap anggota baik terhadap keadaan individu anggota yang lain maupun terhadap peranan anggota lain dalam menjalankan organisasi secara bersama. Sedangkan profesionalitas menurut KBBI adalah kemampuan untuk bertindak secara profesional atau bila boleh saya menyimpulkan kembali bahwa profesionalitas dalam organisasi berarti bertanggung jawab atas peranan maupun tugas yang dibebankan pada anggota dalam organisasi serta memiliki komitmen untuk berperan aktif memajukan organisasi.

Namun kedua faktor ini dapat saling bertabrakan kepentingan sehingga bukannya saling memperkuat malahan akan saling melemahkan. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam organisasi sehingga anggota-anggota didalamnya paham betul kapan harus mementingkan kekeluargaan dan kapan mementingkan profesionalitasnya, lebih jauh lagi bagaimana membuat kedua faktor ini saling mendukung.

Sebagai contoh kongkret yang dapat saya tunjukan yaitu apabila ada beberapa orang anggota dalam suatu organisasi yang sudah menjalin hubungan persahabatan sehingga rasa kekeluargaan mereka pun baik. Pada suatu saat salah satu orang dari kumpulan sahabat itu tidak menjalankan tugasnya dalam organisasi, atau dia malah menyalahgunakan wewenangnya dalam organisasi, sahabat-sahabatnya yang memang sudah sangat dekat dengannya pun mengetahui dan atas dasar kekeluargaan yang mereka yakini, sahabat-sahabatnya ini pura-pura tidak mengetahui apapun dan menganggap semua baik-baik saja. Kasus seperti itulah yang diharapkan tidak terjadi walaupun kita sudah sangat dekat dengan anggota yang lain dalam organisasi yang kita jalankan tapi apabila anggota lain yang sudah kita anggap keluarga tersebut dalam organisasi melakukan kesalahan baik sengaja maupu tidak kita tetap harus meluruskan kesalahn tersebut jangan sampai kesalahan teman kita menghambat tujuan yang ingin dicapai bersama dalam organisasi. 

Intinya baik rasa kekeluargaan maupun ambisi kita untuk selalu profesional harus tepat waktu dan tepat sasaran sehingga dalam kehidupan berorganisasi kedua hal tersebut tidaklah menjadi penghambat perkembangan skill kita dalam organisasi apalagi menghambat tujuan bersama dalam organisasi.

               16413101/12513044
               Institut Teknologi Bandung

Posting Komentar untuk "Kekeluargaan vs Profesionalitas dalam Organisasi"